Sabtu, 12 Januari 2008

DANAU TOBA DANAU KITA JUGA

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas 100km x 30km di sumatera utara,Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau samosir Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Asal-usul
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. bill rose dan Craig Chesner dari Michigan Technology University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir

Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis.
Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan.
Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.
Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai daerah wisata yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan "danau diatas danau".

Dulu Danau Toba menggaung baik di dalam maupun mancanegara sebagai tempat wisata yang prestisius, salah satu kebanggaan negeri ini. Gaung indahnya Danau Toba mendorong siapa pun ingin ke sana, yang hanya ditempuh melalui Bandar Udara Polonia, Medan, kurang lebih 4 jam berkendaraan mobil.Danau Toba itu berbeda dari danau lain yang ada di Asia. Danau yang terbentuk 80.000 tahun lalu dari letusan gunung berapi ini berada 906 m di atas permukaan laut sehingga temperatur di sana sejuk sepanjang tahun sekitar 20 derajat Celcius. Kedalaman Danau Toba sekitar 150 m dengan luas sekitar 1265 km2 belum termasuk pulau Samosir di tengah danau yang kelilingnya berukuran 90km, atau sekitar 8 jam dikelilingi dengan perahu motor. Pulau Samosir dicapai dengan perahu motor atau feri dari Kota Parapat hanya sekitar 30 menit. Ada juga feri berjadwal satu jam sekali, ke dan dari pulau Samosir mulai jam 07.00 –19.30 WIB. Penginapan mulai homestay sampai hotel berbintang ada, fasilitas kafé, restauran, perpustakaan sederhana, serta internet café tersedia. Fasilitas tersebut berada di desa di tengah kehidupan masyarakat tradisional pulau Samosir .Pada bukit-bukit hijau pulau Samosir terdapat air terjun yang terlihat seperti garis putih dari tengah bukit hingga ke bawah bukitnya bila dipandang dari kejauhan. Bila dilihat lebih dekat lagi ternyata merupakan semburan aliran air bening, Belum lagi pemandangan bukit dengan pohon pinus dan rumput hijau yang mengelilingi Danau Toba.Duh indah sekali , kita jadi bertanya sendiri kenapa orang tidak ke Danau Toba?Perjalanan menuju Danau Toba mulai dari Medan hingga Kota Parapat baik melalui Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar, atau rute turis mulai dari desa Pematang Purba-Karo sampai Brastagi sama menyenangkannya.Melalui Tebing Tinggi dan Pematang Siantar dapat dilihat suasana masyarakat tradisional yang religius, kebiasaan-kebiasaannya, termasuk kebiasaan makanannya. Perjalanan melalui rute turis, yakni mampir ke daerah Simarjarunjung, lalu ke rumah bolon Pematang Purba, dan melihat air terjun si Piso-Piso di Tongging, Karo dan ke pasar Brastagi menjadi perjalanan wajib untuk melengkapi wisata ke Danau Toba. Alangkah berkesan wisata di sekitar Danau Toba. Yang dewasa ini akan terbersit dalam benak adalah kenapa sepertinya sentuhan perhatian pada objek wisata di sekitar Danau Toba tidak lagi ada?Sekarang tinjaulah, sedikitnya 6 tahun sudah Danau Toba menderita karena drastisnya penurunan kunjungan turis. Beberapa sarana publik dan fasilitas di Danau Toba khususnya di tourist spots, terlihat sudah jauh di bawah standar pemeliharaan. Saat datang ke Ambarita Village sebelum menginjakkan kaki di dermaga dari perahu motor, guide akan menyarankan untuk berhati-hati melangkah di dermaga. Lantai kayu pada beberapa bagian telah lapuk, khawatir tamu terperosok jatuh.Toko-toko souvenier yang berdinding kayu tidak disenikan padahal mereka menjual barang seni sebagai buah tangan para wisatawan. Deretan toko berdinding kayu pucat yang membentuk lorong, akan menyambut kita di hampir semua tempat turis di sana. Ada rasa prihatin dari kondisi buram pertokoan ini.Di Tomok di mana sejarah makam Raja Sidabutar yang ratusan tahun berada , sudah sejak 25 tahun lalu tidak pernah disentuh oleh upaya perbaikan agar terlihat menarik, sebaliknya yang ada kesan semaunya dan penuh ketidakpedulian.Di Tongging , pemandangan di sebelah utara Danau Toba, saat mengunjungi lokasi air terjun si Piso-Piso, di sana-sini tersebar sampah, rumput yang tidak terawat, tidak ada kamar kecil dan sejenisnya untuk kepentingan umum. Orang asing pasti geleng kepala. Malas untuk kembali lagi.Sebenarnya masih ada beberapa fakta kelalaian pemeliharaan terhadap objek wisata di sana, tapi masyarakat tidak dapat disalahkan. Namun, Anda pun niscaya akan bertanya mengapa pemerintah setempat tidak ambil perduli? Di mana saat ini semua destinasi wisata bersaing terutama dalam mendatangkan inbound tourist, objek wisata tidak semestinya dibiarkan begitu saja, asal ada. Perlu peningkatan kualitas destinasi walau belum ada spot tourist yang baru . Aspek keindahan, kebersihan, dan kenyamanan telah luput dari perhatian pengelola objek wisata. Itulah aspek yang akan memikat wisatawan untuk berbondong-bondong ke Danau Toba. Maka tinjaulah Danau Toba.

Tidak ada komentar: